PENERAPAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN
PENERAPAN
ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH PADA SISTEM PENCARIAN DOKUMEN
Penerapan algoritma depth first search pada sistem
pencarian dokumen sangat dibutuhkan oleh pihak- pihak terkait yang membutuhkan
data di dalam dokumen tersebut. Pencarian Kembali terhadap data di dalam dokumen
menggunakan Algoritma Depth First Search menjadi fokus dalam penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pencarian yang relevan
terhadap kata kunci pencarian yang diharapkan peningkatan efisien waktu bagi
pengguna. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Waterfall yang
terdiri dari beberapa tahapan diantaranya, Analysis, Design, Code, Testing, dan
Maintenance. Dengan menggunakan alat bantu flowchart untuk membuat rancangan
sistem yang akan dibangun.
Rumusan
masalah
Perkembangan teknologi dewasa ini khususnya internet
berkembang sangat pesat. Hal ini diiringi juga dengan semakin berkembangnya
Teknologi Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga mengakibatkan munculnya
suatu cabang ilmu baru dalam teknologi informasi, yaitu pencarian informasi
(information retrieval). Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka
perkembangan peralatan juga ikut mengambil andil yang besar untuk mendukung
perkembangan pertukaran informasi yang semakin hari semakin canggih. Hampir
semua kecanggihan teknologi yang memberikan kemudahan kepada user dalam
menemukan apa yang diinginkannya. Salah satu kemudahan yang diberikan adalah
menyediakan fasilitas searching yang digunakan untuk memberikan kemudahan
mendapatkan lebih banyak informasi yang berbentuk dokumen. Pencarian informasi
yang tepat dan sesuai kebutuhan menjadi sangat penting dengan semakin mudahnya
memperoleh informasi dari seluruh dunia sebagai akibat perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang semakin pesat. Oleh karena itu, teknik untuk memperoleh
dokumen dengan isi yang sesuai dengan kebutuhan informasi sangat diperlukan.
Dalam penelitian ini digunakan sebuah cara untuk melakukan pencarian kembali
dokumen dengan menggunakan Algoritma Depth First Search.
Penyelesaian
Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah yang di kaji adalah “Bagaimana menghadirkan sebuah sistem
pencarian dokumen yang dapat memberikan kemudahan untuk menghasilkan dokumen
yang relevan dengan kata kunci menggunakan metode Algoritma Depth First
Search?”
Untuk mencegah perluasan masalah dan pembahasan yang
terlalu kompleks, maka dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Searching dokumen ini tidak membuat pencarian
berdasarkan kombinasi kata- kata penggolongan AND, OR, dan NOT serta
penggunaannya yang tidak menggunakan case sensitive
2. Dokumen
yang digunakan sebagai data dalam proses pencarian ini berupa beberapa dokumen
teks yaitu rtf, doc, pdf dan txt
3. Tidak
membahas semantic kata
4. Jumlah
kata merupakan penjumlahan kata yang relevan dengan kata kunci di dalam dokumen.
Alur
Algoritma
Menurut Erwin , Pencarian dengan metode ini dilakukan
dari node awal secara mendalam hingga yang paling akhir (dead- end) atau sampai
ditemukan. Dengan kata lain, simpul cabang atau anak yang terlebih dahulu
dikunjungi. Sebagai ilustrasinya dapat dilihat Gambar 2.
Gambar 2.Teknik pencarian DFS Sumber
: Sumber: Erwin, Muhammad Ashari Hariyono dan Wahyudi. 2005. Cutomer
Information Gathering Menggunakan Metode Temu Kembali Informasi dengan Model
Ruang Vektor. Yogyakarta: UII
Berdasarkan Gambar 2., proses pencarian dilakukan
dengan mengunjungi cabang terlebih dahulu hingga tiba di simpul terakhir. Jika
tujuan yang diinginkan belum tercapai maka pencarian dilanjutkan ke cabang sebelumnya,
turun ke bawah jika memang masih ada cabangnya. Begitu seterusnya hingga
diperoleh tujuan akhir (goal). Depth First Search juga memiliki kelebihan di
antaranya adalah cepat mencapai kedalaman ruang pencarian. Jika diketahui bahwa
lintasan solusi permasalahan akan panjang maka Depth First Search tidak akan
memboroskan waktu untuk melakukan sejumlah besar keadaan dangkal dalam
permasalahan graf. Depth First Search jauh lebih efisien untuk ruang pencarian
dengan banyak cabang karena tidak perlu mengeksekusi semua simpul pada suatu
level tertentu pada daftar open. Selain itu, Depth First Search memerlukan
memori yang relatif kecil karena banyak node pada lintasan yang aktif saja yang
disimpan. Selain kelebihan, Depth First Search juga memiliki kelemahan di
antaranya adalah memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan dan
hanya akan mendapatkan satu solusi pada setiap pencarian.
Kesimpulan
:
Aplikasi pencarian sangat diperlukan terutama instansi
pemerintah yang selalu berhubungan dengan arsip dokumen, kecepatan pecarian
tergantung jumlah dokumen, besar dukumen, dan spesifikasi komputer, Pencarian
menggunakan RegEx sehingga fungsi-fungsi syntax RegEx dapat digunakan untuk
pilihan bantuan agar pencarian kata lebih relevan dan aplikasi ini dapat
digunakan oleh orang yang awam fungsi RegEx sekalipun.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Bunyamin,
Hendra., Puspa N, Chathalea. (2008). “Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA
Dengan Metode Generalized Vector Space Model”. Jurnal Informatika. Teknik
Informatika Universitas Kristen Maranatha. Vol. 4 No. 1, Juni 2008, 29-38
2. Erwin,
Muhammad Ashari Hariyono dan Wahyudi. 2005. Cutomer Information Gathering
Menggunakan Metode Temu Kembali Informasi dengan Model Ruang Vektor.
Yogyakarta: UII
3. Mandala,
2003. Query Expansion using Heterogeneous Thesauri. International Journal of
Information Processing and Management
4. Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering A Practitioner’s Approach. New York : McGraw-Hill Inc.
Komentar
Posting Komentar